Berkunjung ke suatu tempat dimana kita pernah berada di dalamnya tentunya akan membangkitkan nostalgia. Suka, duka, canda, tawa, air mata, semua pernah ada pula di sepanjang keberadaan kita di sana. Begitulah yang saya rasa ketika berkunjung ke kampus yang sudah lama tak bersua.
Ingin rasanya mengulang kembali perasaan itu dan memperbaiki kesalahan di masa lampau. Jikalau saja itu mungkin, tetapi kenyataannya tentu tidak (atau belum bisa?)
Sebuah stasiun di pertengahan kota, menanti naga besi membawa raga ke sebuah kota di perbatasan. Sebuah hutan dengan bangunan asrama, makara, dan dharma menjadi destinasi hari itu. Tempatku dulu menimba ilmu. Bukan dari orang sembarang, tetapi dari ahli yang telah mengabdi.
Sebuah pondok bertirai bambu, menjadi perhentian naga itu. Perutnya terbuka, sebagian isinya pun tumpah rumah. Mereka menyebar menuju tujuannya sendiri-sendiri. Saya pun demikian. Memasuki area itu dan menyaksikan sedikit kenangan masa silam tak ubahnya seperti deja vu.
Inikah nostalgia atau deja vu?
0 Comments