Jika kita melakukan hal yang tidak kita sukai, tentu rasanya akan lebih cepat merasa capek, lelah, lesu, atau apalah itu. Memang hal yang wajar karena pikiran kita berupaya untuk menyudahi kegiatan tersebut secepatnya. Hal ini kemudian menimbulkan masalah produktivitas yang berdampak akut pada pekerjaan. Kebiasaan menunda-nunda atau bahasa kerennya procrastination pun timbul. Alamak!
Eat the frog! Beberapa pelajaran menyarankan hal tersebut. Tentu bukan secara harfiah memakan katak atau kodok (iuhhh...itu menjijikan), melainkan berusaha sebisa mungkin memaksakan diri untuk melakukan hal yang tidak disukai tersebut. Lalu, caranya bagaimana? Banyak!
Untuk bisa menaklukkan pikiran dan mulai mengerjakan hal yang tidak disukai tersebut, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Setiap individu tentu punya trik masing-masing, sementara sebagian besar lebih mengandalkan the power of kepepet yang memaksa diri mau tidak mau harus melakukannya.
Mengiming-imingi pikiran menggunakan reward yang nikmat jikalau berhasil menjalankan tugas yang sulit dirasa jalan keluar yang paling ampuh. Mudah saja, bisa menggunakan teknik selang-seling (atau dikenal juga sebagai pomodoro technique), yaitu melakukan suatu pekerjaan dengan ritme fokus dan istirahat yang teratur. Sebagai contoh saat bekerja atau belajar bisa dibuat ritme fokus selama 25 menit, lalu 5 menit kemudian break atau istirahat sambil menikmati reward, setelah itu kembali fokus, lalu istirahat lagi, dan berulang terus beberapa kali hingga mencapai waktu istirahat panjang (i.e.lunch break) atau pekerjaan terselesaikan.
Rewards yang diberikan bisa bermacam-macam. Tidak perlu berupa barang, bisa berupa akses bermain dengan ponsel pintar. Itu pun bisa menjadi sesuatu hal yang mewah. Bermain-main di kala kita seharusnya bekerja atau belajar tentu merupakan reward yang sangat diidamkan. Tetapi reward harus diberikan secara disiplin dan tidak berlebihan dan melampaui batas loh. Misalkan waktu break (i.e. 5 menit) sudah habis, reward pun harus diakhiri dulu.
0 Comments