Setelah puas (atau bosan) menjelajah di George Town, Penang hingga tengah hari, tak ada salahnya untuk menaiki bus CAT yang membawa kita berkeliling dan mengakhiri perjalanan di Weld Quay. Dari sana kita bisa menuju terminal kapal feri Raja Tun Uda dan menyebrang ke Semenanjung Malaya alias Malaysia daratan. Ini adalah cara lain selain melalui jalan raya melintasi jembatan yang menghubungkan Pulau Pinang dengan Malaysia daratan. Tarifnya pun amat sangat murah, yaitu RM 0 saja alias cuma-cuma.


Saya memutuskan untuk menyebrang ke Butterworth, yang masih bagian dari Penang namun terletak di daratan Asia. Meskipun ini sebelumnya tidak ada dalam rencana perjalanan, saya pikir tidak ada salahnya untuk mencoba. Saya pun tidak mendapati loket tiket karena rupanya penyeberangan feri dari George Town ke Butterworth tidak dipungut biaya sepeser pun. Waktu tunggunya pun tidak terlalu lama, sekitar 15 menit kapal feri yang akan saya tumpangi merapat.


Jangan bayangkan kapal feri yang memiliki fasilitas lengkap seperti kapal feri Merak-Bakauheuni yang memiliki kapasitas besar. Kapal feri George Town-Butterworth ini memiliki ukuran yang sedang dengan ruangan penumpang yang terbuka. Terdapat tempat duduk penumpang memanjang di tengah-tengah. Meskipun terkesan kurang nyaman, tetapi fasilitas ini cukup sebanding dengan tarif yang dikenakan. Lagipula perjalanan feri ini tidak berlangsung dalam jangka waktu yang lama. 

Setibanya di pelabuhan, kita resmi memasuki kawasan Butterworth yang juga memiliki beberapa atraksi seperti mural atau street art dan juga pusat perbelanjaan. Cuaca hari itu panas sekali, untungnya pelabuhan menyediakan fasilitas shuttle bus gratis yang mengantarkan penumpang ferry ke terminal bus terdekat. Tak jauh dari situ terdapat pula stasiun kereta api. Konektivitas untuk menjelajahi sisi lain Malaysia tersedia, manakala kita ingin singgah ke Kuala Lumpur. Ada pula bus yang bisa membawakan kita ke negara tetangga, Thailand khususnya daerah Krabi dan Hat Yai yang cukup dekat dari Malaysia. 

Tadinya saya hendak pergi ke pusat kota Butterworth dan melihat seni mural yang ada di sana. Namun, cuaca yang begitu panas menyengat membuat saya urungkan niat itu. Selain karena memang Butterworth tidak ada di rencana perjalanan saya. Akhirnya saya memutuskan untuk berbalik kembali ke pelabuhan menggunakan shuttle. 


Nampak antrian penumpang yang hendak berplesir ke Pulau Pinang lebih berjibun dibandingkan dengan rute sebelumnya. Berbeda pula halnya dengan tarif yang dikenakan, jika sebelumnya nol, di rute ini ditarik biaya sebesar RM 1.2 saja. Yang unik, penumpang yang telah membeli tiket mendapat kesempatan mengikuti kuis yang akan diundi dengan hadiah mobil. Pertanyaan yang harus dijawab seputar sejarah kapal feri tersebut sehingga perlu bantuan Mbah Google untuk menjawabnya.


Pemandangan sepanjang perjalanan kapal feri ini sedap dipandang mata. Hamparan laut biru dan jajaran gedung berlatar Bukit Penang di Pulau Pinang menarik perhatian. Ada pula jembatan Penang yang menjadi alternatif jalur penyebrangan Penang, Malaysia. Hanya dengan memandangi panorama ini pun perjalanan terasa menyenangkan dan berlangsung begitu cepat. Hembusan semilir angin laut pun menambah kesejukan tersendiri. 

Jadi, jika anda memiliki rencana berkunjung ke Penang, tak ada salahnya untuk merasakan sendiri perjalanan via laut menggunakan kapal feri dari George Town ke Butterworth. Lebih seru lagi jika mengagendakan trip ke beberapa negara sekaligus dengan bertolak dari Butterworth menggunakan bus.