Untuk pertama kalinya, saya mengikuti acara yang diselenggarakan detikTravel. Sebelumnya saya pernah mendaftar juga untuk kegiatan serupa, namun kala itu berhalangan hadir. Kesempatan kedua ini tidak saya sia-siakan. Apalagi acaranya sendiri cukup menggiurkan, piknik selama dua hari di objek wisata tersohor, Ancol Taman Impian. Semuanya gratis-tis-tis! Meskipun sudah pernah berkunjung ke Ancol beberapa kali, terakhir bulan lalu saat ikut acara lari Danamon Run.
Acara bertajuk Piknik detikTravel Ancol ini dimulai Sabtu pagi (7 Oktober 2017), di mana para peserta diminta berkumpul di Gerbang Barat Ancol untuk kemudian dibagikan free pass gratis masuk kawasan Ancol. Para peserta kemudian digiring ke resor Putri Duyung yang ternyata merupakan area wisata pertama yang didirikan di Ancol. Setibanya di sana, peserta disambut patung Putri Duyung yang agak vulgar (tanpa bra). Peserta diminta berkumpul di salah satu ruangan di gedung konvensi bernama Candi Bentar untuk registrasi, sarapan, sambutan, dan pengarahan.
Setelah mendapatkan sambutan dan penjelasan dari pihak Putri Duyung, Ancol, dan panitia, peserta dipersilakan untuk melihat-lihat kawasan Putri Duyung yang memiliki berbagai varian pondok yang bisa disewa. Usai berkeliling Putri Duyung, acara selanjutnya bermain di Dunia Fantasi (Dufan). Supaya lebih seru, peserta dibagi menjadi enam kelompok dan masing-masing harus berlomba menaiki atraksi ekstrim yang ada di Dufan ala Amazing Race. Yang membuat acara ini lebih seru , peserta diberikan akses fast track sehingga tidak perlu lama-lama antri. Thank you, Ancol!
Puas bermain di Dufan, peserta dihadapkan dengan tantangan baru. Wahana permainan di lepas pantai Ancol bernama Aquafun menjadi ajang pertandingan berikutnya. Tiap-tiap kelompok diminta melewati berbagai rintangan di area Aquafun. Wahana ini sedikit banyak mengingatkan saya pada acara TV Benteng Takeshi. Hukumannya pun hampir sama, kalau salah melangkah bisa tercebur dan basah kuyup. Sempat takut karena tidak bisa berenang, saya tetap nekad untuk ikut perlombaan ini. Soal safety sudah diperhatikan karena pengunjung wahana ini sudah dilengkapi dengan pelampung. Setelah ngos-ngosan dan terpeleset (untungnya tidak tercebur) kelompok saya berhasil meraih posisi kedua.
Di malam hari, peserta diminta melakukan perkenalan dan sharing pesan kesan terkait kegiatan hari itu. Banyak kesan positif yang didapat, apalagi soal akses fast track Dufan yang jadi idola. Pihak detikTravel dan Ancol pun kembali memberikan sambutan dan menerima masukan dari sharing session ini. Diadakan pula beberapa permainan untuk mencairkan susasana yang dilanjutkan dengan bagi-bagi hadiah.
Hari kedua dimulai lebih pagi. Para peserta mendapatkan voucher yang dapat digunakan untuk berburu sarapan di Eco Market yang berada di kawasan Ecopark. Ini adalah kali pertama saya berkunjung ke Ecopark. Ternyata areanya cukup luas dan bebas tiket masuk. Nampak banyak warga yang asyik berolahraga atau sekadar jalan-jalan santai. Menu yang ditawarkan di sini pun cukup beragam dan harga yang wajar.
Selesai sarapan, peserta diajak berkunjung ke Pasar Seni. Hari itu akan diselenggarakan festival pencak silat. Nampak beberapa rombongan pencak silat dari berbagai perguruan mulai berdatangan. Puas menikmati karya seni, peserta diajak mengunjungi Learning Farm. Di sana peserta dikenalkan dengan berbagai flora dan fauna serta proses bercocok tanam dan mencipatkan energi alternatif. Namun, yang paling menarik prhatian saya justru reptil imut yang juga dipelihara di sana. Saya pun menuangkannya dalam tulisan saya di detikTravel.
Kunjungan berikutnya masih berada di area Ecopark, yaitu wisata satwa di Faunaland. Mengusung konsep kebun binatang unik, Faunaland memang menarik untuk ditelusuri. Favorit saya adalah ber-selfie dengan burung-burung paruh bengkok nan eksotik, mulai dari kakaktua, makaw, hingga nuri. Faunaland juga menawarkan pertunjukkan burung yang lain dari biasanya. Burung yang ditampilkan kebanyakan adalah burung pemangsa (raptor) yang sempat membuat penonton bergidik dan ikut tegang.
Selanjutnya peserta diajak mengunjungi Ocean Dream Samudra (dulu dengan nama Gelanggang Samudra). Sedikit flashback, ini adalah tempat yang pertama saya kunjungi ketika berwisata ke Ancol waktu kecil. Apalagi dulu sedang hits lagu "Si Lumba-Lumba" yang dinyanyikan Bondan Prakoso. Karena timing yang kurang pas, kami tidak sempat menyaksikan atraksi satwa. Sebagai gantinya kami diberi kesempatan menyaksikan pertunjukkan teater 4D. Selain itu, kami pun mendapat akses untuk masuk ke balik panggung, untuk melihat singa laut di balik kandang.
Acara terakhir adalah berenang di Atlantis Water Adventure. Karena sudah kelelahan dan tidak membawa pakaian renang, saya memutuskan untuk tidak mengikuti acara ini. Saya pun langsung pulang setelah berpamitan dengan panitia. Secara keseluruhan, saya cukup puas dengan acara ini. Ternyata keliling Ancol selama dua hari sangat melelahkan. Kaki pun pegal sekali rasanya. Padahal belum semua area di Ancol dijelajahi loh. Terima kasih detikTravel, Komunitas d'Travelers, dan Ancol atas kesempatan dan pengalaman yang menyenangkan ini.
Usai acara, saya masih ada PR dari detikTravel untuk membuat artikel yang mengulas tentang pengalaman berwisata di Ancol. Keesokan harinya saya pun menuliskan cerita perjalanan tentang pengalaman berkenalan dengan reptil-reptil imut di Learning Farm. Setelah menunggu tulisan saya dimoderasi dan megalamai proses penyuntingan, akhirnya dipublikasikan juga. Saya pun berencana untuk menuliskan pengalaman lainnya di d'Travelers Stories detikTravel. Untuk tulisan ini memang tidak saya kirimkan ke detikTravel, hanya sebagai jurnal pribadi di blog personal.
0 Comments