Lana Del Rey,  penyanyi yang terkenal dengan melankoli dan nostalgia masa lalu telah merilis lima single dari album terbarunya "Lust for Life". Sementara albumnya masih menunggu tanggal perilisan, tembang-tembang prarilis ini seakan menjadi pengobat rindu para penggemar yang sudah lama menantikan karya terbaru Lana sejak "Honeymoon" dirilis dua tahun lalu. Deretan lagu ini juga membuat para penggemar tidak sabar untuk menikmati lagu-lagu lain dalam album keempat Lana yang dirilis label besar. Apa elemen berbeda yang disajikan Lana dalam "Love", "Lust for Life", "Coachella - Woodstock in My Mind", "Summer Bummer", dan "Groupie Love"? Apakah album "Lust for Life" akan menciptakan senyuman di wajah pendengarnya seperti foto Lana di sampul albumnya?


"Love" adalah single pertama kali yang diluncurkan awal tahun ini, sebelum Lana mengumumkan judul album terbarunya. Saya langsung menyukai lagu ini saat pertama kali mendengarnya. Nuansa vintage begitu terasa saat mendengar ritme dan alunan suara Lana di lagu ini, namun ritme yang dibawakan sedikit berbeda dari single yang pernah ia rilis sebelumnya. Lagu ini kental akan nuansa sains fiksi. Tak heran, mendengarkan lagu ini seakan membawa kita bertualang ke luar angkasa. Nuansa sains fiksi juga tergambar jelas dalam sampul dan video musik yang menyertainya. Selain itu, citra yang ditampilkan Lana juga berbeda. Tidak lagi melankolis, Lana tampil sedikit genit dalam video musiknya. Maklum saja, lagu ini bertema tentang cinta dan pesan untuk generasi muda. Bisa dibilang lagu ini bagai mesin waktu yang membawa kita merasakan indahnya cinta dan masa muda.


Di lagu berjudul "Lust for Life" (sama dengan judul album), Lana kembali menampilkan sesuatu yang berbeda. Untuk pertama kalinya, Lana tampil secara duet dalam albumnya. Meskipun demikian, ini bukan pertama kali ia berkolaborasi bersama The Weeknd. Sebelumnya Lana pernah menyumbangkan suaranya di album The Weeknd dalam lagu "Prisoner" dan "Stargirl (Interlude)". Kembali dengan tema nostalgia, Lana tampil layaknya girlband Amerika era 1960-an lengkap dengan koreografinya yang khas. Lana tampak ditemani dua orang penari latar di awal video musik "Lust for Life". Belakangan ini Lana memang kerap memasukkan koreografi dan penari latar dalam aksi panggungnnya. Sepertinya ini adalah konsep yang ingin ditunjukkan Lana agar tidak terlalu monoton di atas panggung. Alunan melodi dan vokal dalam lagu ini masih tetap sama, tenang tapi menghanyutkan. Bagian bait awal dibawakan dengan suara berbisik nan seksi. Bagian refrain juga tidak kalah catchy, tak heran jika Lana menjadikan lagu ini sebagai title track. Tema lagu pun tidak menyedihkan. Lagu ini bercerita tentang hasrat untuk hidup untuk mencinta dan bersenang-senang bersama kekasih. Saya pun sangat menyukainya dan kerap memutarnya berulang-ulang.


Dalam "Coachella - Woodstock in My Mind", Lana mengangkat isu politik dan keamanan dunia dalam lagunya. Tembang bernuansa syahdu dan retro ini berkisah tentang romantisme Coachella (festival musik di California) dan nostalgia Woodstock (festival musik di New York yang digelar tahun 1969), sementara di belahan dunia yang lain (Korea Utara) terjadi ketegangan yang meresahkan. Lana mempertanyakan nasib para korban dan berdoa untuk mereka. Lagu ini terdiri dari tiga bagian yang cukup kontradiktif dengan menampilkan tiga gaya bernyanyi yang berbeda. Klimaks terasa di bagian akhir dengan senandung lembut yang menyejukkan.

"Summer Bummer" sepertinya menjadi single prarilis yang paling ditunggu peluncurannya. Banyak fans menduga-duga kapan lagu ini akan dirilis hingga akhirnya resmi diluncurkan tanggal 12 Juli 2017 bersamaan dengan pra-order album "Lust for Life". Sebelumnya Lana memang sudah membocorkan cuplikan lagu ini lewat Instagram pribadinya. Hal ini membuat fans harap-harap cemas ingin mendengarkan versi lengkapnya kolaborasi Lana dengan rapper  A$AP Rocky (Flacko) dan Playboi Carti. Di era "Born to Die" (album pertama Lana), Flacko pernah berperan sebagai kekasih Lana dalam video musik "National Anthem." Fans pun tidak meragukan chemistry antara keduanya. Hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mereka menyatukan gaya bermusik keduanya, meskipun sebenarnya Lana tak asing lagi dengan nuansa hip hop dan rap. Lana pernah memasukkan unsur hip hop dan rap dalam "National Anthem". Akan tetapi, ini adalah kali pertama Lana menggandeng rapper untuk berkolaborasi dalam lagunya.

Lagu "Summer Bummer" dibuka dengan gaya musik dan vokal khas Lana yang dramatis di bait pertama. Tak lama kemudian ritme hip hop yang kental dan paduan rap seakan mengambil alih keseluruhan lagu. Melodi yang terasa berbeda bagi para penggemar Lana pada umumnya. Sepertinya lagu ini melenceng dari gaya bermusik di album "Lust for Life" apabila dibandingkan dengan lagu-lagu yang telah dirilis sebelumnya. Namun, tak dipungkiri lagu ini memberikan variasi tersendiri. Lana memang selalu memberikan gaya bermusik yang lain dari album sebelumnya. Di bait terakhir, Lana juga menampilkan variasi vokal dengan teknik rap, namun tetap dengan mempertahankan ciri khasnya

Bukan Lana namanya jika tidak mengangkat kisah cinta yang tak biasa dalam lagunya. Jika di album sebelumnya, ia banyak bercerita tentang kisah cinta dengan lelaki yang berusia jauh lebih tua darinya, di album terbarunya ia berkisah tentang cinta seorang groupie dalam lagu berjudul "Groupie Love". Lana membawakan lagu ini dengan vokalnya yang mendayu sehingga dapat membuat siapa yang mendengarnya mabuk kepayang layaknya seorang groupie yang tergila-gila pada sang idola. Elemen rap dari A$aP Rocky kembali mewarnai lagu ini. Berbeda dengan "Summer Bummer", ritme hip hop tidak terlalu dominan, sebaliknya gaya musik Lana lebih terasa. Alih-alih paduan rap di penghujung lagu ini menjadi penyeimbang sehingga menjadi tidak terlalu melankolis.

Setelah mendengarkan lima lagu yang telah dirilis dari album "Lust for Life", saya rasa album ini akan menjadi salah satu karya terbaik Lana Del Rey. Album ini menjadi semacam pembuktian bahwa Lana lebih dari sekedar penyanyi melankolis yang menjual kesedihan dan depresi dalam lagu-lagunya. Meskipun dalam album sebelumnya, tanpa disadari ia sudah banyak menuliskan lagu bertema cinta dan kebahagiaan. Di album ini, Lana juga menampilkan citra baru dari sisi sampul album yang menampilkan senyuman bukan lagi wajah muram, aksi panggung yang lebih berani berekspresi melalui gerakan seksi bersama penari latar, serta gaya bermusik yang lebih berani dengan memasukkan elemen hip hop dan rap yang cukup dominan dalam "Summer Bummer". Walaupun demikian, penggemar sejati tentu masih dapat merasakan jati diri Lana dari setiap lagu-lagunya. Semakin tidak sabar rasanya untuk mendengarkan keseluruhan album ini.