Tersebutlah Sulli, gadis yang lebih tua setahun dariku. Jujur aku belum pernah mengenalnya namun entah kenapa ada perasaan berbeda begitu aku mendengar cerita orang tentangnya. Dia wanita cerdas, begitu asumsi mentahku menilainya. Benar atau tidak biar waktu menjawabnya karena hari ini Sulli akan kembali bekerja. Di lima hari sebelumnya Sulli izin kantor untuk mengikuti sebuah forum nasional. Sesuatu yang bagiku wah dan luar biasa. Tidak semua orang bisa membuat karya yang diseminarkan di hadapan banyak pasang mata dengan wajah kritis yang siap melontar pertanyaan yang mungkin membingungkan. Tapi Sulli bisa melakukannya, aku pun terkagum. Mungkin karena itu pula asumsi mentahku terbentuk.
Pagi itu seperti biasa, aku menuruni bus kopaja, memasuki area perkantoran dan gedung tempatku bernaung. Tibalah di lantai tempat ruang kerjaku. Aku terkejut karena ada sosok wanita yang tak ku kenal sebelumnya. Tapi aku bisa menebak, "Ya, dia Sulli".
0 Comments