Ini kali keempat saya melakukan snorkeling. Sebelumnya saya pernah 'mengintip' kehidupan bawah laut di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Pantai Nglambor, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Pahawang, Lampung. Pada kesempatan kali ini saya berlayar sedikit jauh ke timur Pulau Jawa dan bagian barat Provinsi Bali, tepatnya di Pulau Menjangan yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bali Barat. Titik snorkeling yang benar-benar baru. Saya pun penasaran ingin tahu biota apa saja yang dapat ditemui di sana. 

Wisatawan yang ingin bersnorkeling di Pulau Menjangan biasanya berangkat dari Pantai Watu Dodol, Banyuwangi. Di sana ada operator dan tempat penyewaan perlengkapan snorkeling. Fasilitas pendukung lainnya juga cukup tersedia, seperti kamar mandi umum dan warung makan.

Pagi menjelang siang, aku bersama dua temanku tiba di Watu Dodol.  Kegiatan snorkeling ini merupakan salah satu itenerary dalam paket trip Banyuwangi yang kami ikuti. Kami pun dipersilakan untuk mengisi perut terlebih dahulu sebelum memulai wisata bahari ini. Setelah itu kami bisa langsung memilih dan mencoba snorkel, pelampung, dan kaki katak yang akan kami gunakan. Tak lama kemudian, perahu siap, kami diminta untuk menaiki perahu tersebut menuju Pulau Menjangan.

Perjalanan di perahu motor yang kami tumpangi lumayan makan waktu. Kami berlayar ke arah Bali. Dari atas perahu terlihat hijaunya sisi lain Pulau Bali serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Sementara itu, di sisi lain lautan, kami bisa menyaksikan hiruk pikuk penyeberangan kapal feri dari Jawa menuju Bali dan sebaliknya. Perjalanan sekitar satu jam, saya pun tertidur di atas geladak ditemani semilir angin laut yang menyejukkan. 
Tiba di Pulau Menjangan, tak ada salahnya swafoto dulu? (Dari kiri: Endah, saya, Andy)
Setibanya di Pulau Menjangan, nampak beberapa perahu telah terparkir. Perahu kami ikut menepi pula. Para wisatawan memang diminta untuk mendaftar terlebih dahulu sebelum memulai snorkeling. Pemandu snorkeling kami yang mengurusnya. Sambil menunggu, kami pun asyik berswafoto dengan latar belakang Pulau Menjangan.

Tak lama kemudian, pemandu snorkeling yang sekaligus merangkap sebagai fotografer bawah air 'menggiring' kami ke beberapa titik snorkeling. Kami pun bersiap memasangkan semua perlengkapan dengan benar. Mesin perahu dimatikan, jangkar diturunkan, sang pemandu pun mulai menunjukkan titik snorkeling yang bagus untuk difoto.

Meskipun area snorkeling ini masuk kawasan taman nasional yang dilindungi, namun kehidupan bawah lautnya tidak sepenuhnya terjaga. Sebagian karang telah mati dan rusak. Tak sedikit pula ditemukan sampah yang mengapung di sekeliling kita. Hal tidak menyenangkan ini tentu mengurangi keasyikan kami bersnorkeling. Walaupun demikian, masih dapat kami temui terumbu karang yang masih hidup dengan warnanya yang menyala. Ikan-ikan yang kami temui pun cukup bervariasi dan berwarna-warni, namun jumlahnya tidak banyak karena terumbu karang yang menjadi habitatnya sudah banyak yang mati.
Di bagian dangkal, kita bisa berpijak di atas karang mati, namun harus tetap hati-hati jangan sampai salah injak.
Di tengah keasyikan kami bersnorkeling, kami dikagetkan dengan gelembung-gelembung yang muncul dari dasar laut. Kami takut kalau itu adalah arus dari dasar laut yang dapat menyeret orang ke dalamnya. Kekhawatiran kami masuk akal karena arus laut cukup kuat. Selain itu, perbedaan kedalaman yang cukup drastis juga sedikit menakutkan. Seperti ada tebing curam di dasar laut yang memisahkan kawasan dangkal tempat kami snorkeling dengan zona laut di sekelilingnya.

Pemandu menenangkan kami dan menjelaskan bahwa gelembung itu berasal dari para penyelam. Dari kejauhan kami pun sempat melihat sosok mereka yang naik ke permukaan. Ketegangan pun reda. Aktivitas snorkeling pun di lanjutkan sambil sesekali bergantian dipotret sang pemandu dari bawah air.

Setelah mencoba tiga titik snorkeling di sekeliling pulau. Kami mulai lelah dan lapar. Makan siang dalam bentuk nasi kotak sudah tersedia di perahu yang kami tumpangi. Kami pun menyantapnya. Tak lama kemudian kami kembali ke Watu Dodol untuk membersihkan diri dan mengakhiri rangkaian acara snorkeling. Raut kepuasan nampak di wajah kedua temanku, sepertinya mereka senang sudah puas bersnorkeling ria dan berfoto bak model di bawah laut. Sampai jumpa di snorkeling berikutnya kawan...
Pemotretan bawah laut waktu snorkeling.