Pernah terbersit di pikiran saya satu pertanyaan, mengapa mahasiswa harus menulis skripsi? Kemudian, saya pun menyelinap masuk ke situs salah satu universitas terkemuka di dunia, Harvard University. Di sana, saya menemukan sebuah artikel menarik yang bisa menjawab pertanyaan di atas. Artikel tersebut berjudul "Why to Write a Senior Thesis in Economics", ditulis oleh Benjamin M. Friedman, William Joseph Maier Professor of Political Economy/Chairman of Undergraduate Instruction Committee Department of Economics, Harvard University. Di awal tulisan, Friedman menegaskan bahwa,
Writing a senior thesis is a challenge that every student at Harvard should take up, and certainly every student in the Economics Department. Your senior thesis ought to be – and for most students it will be – the highlight of your undergraduate academic experience.
Tidak jauh berbeda, seperti halnya dengan mahasiswa FEUI, mahasiswa di Harvard juga harus menulis skripsi yang kelak akan menjadi pengalaman akademis yang paling penting saat menjalani kuliah S1. Tujuan dari penulisan skripsi, tidak lain untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan memanfaatkan apa yang telah dipelajarinya. Misalnya saja dalam ilmu ekonomi, kita belajar Pengantar Ekonomi 1 dan 2 yang simpel dan mudah dimengerti, Mikroekonomi 1 dan Makroekonomi 1 yang rumit dengan berbagai hitungan, hingga Mikroekonomi 2 dan Makroekonomi 2 yang abstrak dan dipenuhi aljabar. Progres dalam pembelajaran ilmu ekonomi ini bertujuan agar mahasiswa mendapatkan kerangka berpikir konseptual yang memungkinkan mereka membahas dan mendalami sebuah isu spesifik terkait ekonomi, misalnya isu tentang masalah kemiskinan, desentralisasi, dan sebagainya. Ibaratnya, mahasiswa tingkat akhir telah dipersenjatai dengan berbagai perangkat analisis ilmu ekonomi dan skripsi merupakan medan pertempuran yang harus mereka hadapi.
Much of what writing a thesis is all about is coming to understand, through the process of actually doing it, that you are capable of thinking about economic problems on your own.
Skripsi merupakan aktualisasi dari pemahaman dan kemampuan berpikir seorang mahasiswa tentang permasalahan ekonomi, maka dari itu skripsi haruslah asli buah pikiran si penulis, tanpa adanya plagiarisme. Sebuah skripsi bertujuan untuk mencapai level originalitas tertentu: jika tidak mengusulkan ide baru secara keseluruhan, kemudian membawa perspektif baru pada pertanyaan yang familiar, atau memaparkan ada data empiris yang baru, dan terakhir menemukan kesimpulan yang tidak dapat secara mudah ditemukan di artikel jurnal. Biasanya, mahasiswa (termasuk saya) memandang bahwa skripsi di bidang ilmu ekonomi mengikuti prosedur berikut, Friedman menyebutnya sebagai cookie-cutter approach:
  1. menentukan pertanyaan penelitian
  2. mengusulkan regresi dengan menggunakan data empiris untuk menjawab pertanyaan tersebut
  3. melakukan regresi
  4. melaporkan hasil penelitian
  5. membuat kesimpulan
In truth, many Economics theses do follow this pattern, or something very like it.
Salah jika mahasiswa berpikiran bahwa skripsi ilmu ekonomi hanya mengikuti pola tersebut. Buktinya, dari waktu ke waktu Departemen Ilmu Ekonomi di Harvard telah memberikan penghargaan tahunannya untuk skripsi terbaik pada skripsi yang hanya berlandaskan pada pembahasan literatur dan skripsi yang tidak memasukkan persamaan apapun, juga untuk skripsi-skripsi yang mengembangkan sejumlah teori dan memiliki banyak persamaan tanpa ada angka satu pun dan tentu saja tanpa regresi. Wow! Sama halnya dengan mahasiswa ilmu ekonomi kebanyakan, mahasiswa FEUI juga banyak yang memilih untuk menulis skripsi dengan cara konvensional (menggunakan regresi untuk menjawab pertanyaan empiris) karena mereka menganggap cara ini minim risiko. Friedman membenarkan hal tersebut. Namun, jangan salah, meskipun sulit untuk membuat skripsi yang hanya berlandaskan pada studi literatur tanpa angka, banyak senior-senior di Harvard yang membuktikan bahwa itu dapat dilakukan. Jadi, bagi mahasiswa FEUI yang merasa sekelas dengan senior-senior di Harvard tentu harus bisa melakukannya.
Many Economics students choose to write their theses in the familiar mold, centered around a regression that addresses an empirical question, because they find this approach more straightforward, or less risky, or perhaps both. There is certainly nothing wrong with this kind of thesis. It probably is harder to write a thesis in Economics without any numbers. But it is certainly doable, for many Harvard seniors, and what everyone should understand is that the Economics Department is open to all sorts of theses, following all sorts of different approaches, as long as the subject is economics and the student has something original to bring to it.
Friedman membahas lebih lanjut tentang alasan mengapa seorang mahasiswa ilmu ekonomi harus menulis skripsi, antara lain:
  1. Mahasiswa tertarik pada topik tertentu, menulis skripsi tentang topik tersebut merupakan cara untuk mendalaminya.
  2. Mahasiswa menulis skripsi untuk belajar bagaimana melakukan penelitian. Walaupun pada kenyataannya, hanya sedikit mahasiswa ilmu ekonomi yang berminat untuk langsung melanjutkan ke S2 atau bekerja sebagai peneliti profesional.
  3. Menulis skripsi sebagai tantangan terbesar bagi mahasiswa di masa kuliah agar dapat meningkatkan kapasitas intelektual, kemampuan untuk mencurahkan energi pada satu proyek selama berbulan-bulan.
Bagi mahasiswa ilmu ekonomi yang masih bertanya-tanya mengapa harus menulis skripsi, Friedman memaparkan alasan yang sebenarnya, yaitu untuk mempelajari sesuatu yang penting dalam diri kita, untuk lebih lengkapnya silakan baca kutipan berikut:
The real reason for every student to write a senior thesis, I believe, is therefore not so much to learn about some aspect of economics – although that is surely worthwhile – or even to learn about doing research, but to learn something important about yourself: in particular, to learn something of what you are now capable of accomplishing. Many students, once their thesis-writing effort ends, hold the end product in their hands and ask, “Did I actually do this? Did I really write this document myself? And did I write it on the basis of research that I did myself?” Seeing their own accomplishment, in tangible form, is a tremendous revelation.
Setelah membaca tulisan Friedman, saya tambah semangat untuk mulai mengerjakan skripsi saya. Dengan mengerjakan skripsi, saya tidak hanya belajar tentang ilmu ekonomi atau penelitian ilmiah, tapi saya juga belajar sesuatu tentang diri dan kemampuan saya.

Tulisan ini merupakan terjemahan dengan perubahan dari artikel berjudul Why to Write a Senior Thesis in Economics oleh Benjamin M. Friedman.