Big Bad Wolf Book Sale Jakarta atau biasa disingkat BBW kembali digelar tahun ini di venue yang sama seperti tahun lalu, yaitu Indonesia Convention & Exhibition (ICE) BSD yang lokasinya cukup dekat dengan rumah saya. Tahun-tahun sebelumnya saya memang tidak begitu berminat untuk berburu buku di ajang obral buku impor tersebut. Namun, tahun ini saya jadi penasaran, sekaligus muncul keinginan untuk menambah koleksi buku. Kapan lagi bisa berburu buku impor murah meriah? Kebetulan juga teman saya, Endah juga mengajak saya untuk datang ke BBW. Kami pun sepakat untuk menjadwalkan kunjungan kami pada hari Sabtu minggu lalu (7 April 2018) di pagi hari.

Salah satu display buku yang menarik perhatian saya.
Seperti biasa, akhir pekan adalah hari yang tepat untuk bangun lebih siang dari biasanya. Terkadang kenikmatan tidur membuat kita lupa segalanya, termasuk janji pergi ke BBW. Cukup fatal memang karena bangun terlampau siang. Langsung saja saya mengecek ponsel dan ternyata Endah sudah tiba duluan di ICE. Saya pun bergegas menyusulnya.

Tumpukan buku di kategori fiksi
Saat itu adalah akhir pekan terakhir dalam penyelenggaraan BBW tahun ini sehingga pengunjung yang datang pun semakin menyemut. Endah ternyata sudah menghabiskan waktu sekitar satu jam di sana. Kami pun akhirnya berjumpa dan mulai melihat-lihat tumpukan buku fiksi yang tersaji. Jujur aku kurang tertarik dengan judul buku yang tersedia, dari segi harga pun relatif sama dengan bandrol Rp 85.000,00 saja. Endah pun harus menelan kekecewaan karena novel yang dicarinya tidak ada.

Perlahan kami pun mulai bergegas ke bagian non-fiksi. Banyak buku-buku menarik tentang desain dan fotografi. Ada pula buku manajemen yang menarik perhatian saya. Lalu di bagian buku perjalanan, ingin rasanya saya borong semua karena banyak buku yang mengeksplorasi beragam destinasi eksotik di seluruh penjuru dunia. Di bagian biografi tersedia beragam memoir artis dan musisi ternama. Akhirnya buku dengan ketiga tema tersebut saya masukkan ke keranjang.

Buku-buku bertemakan fauna dan alam liar.
Bagian selanjutnya adalah sejarah dan ilmu pengetahuan. Beragam buku full color dengan gambar-gambar menarik dan narasi sarat pengetahuan berjajar rapi. Ingin sekali memborong buku-buku tentang fauna dan alam liar, namun saya berusaha menahan diri agar tidak kalap. Sementara Endah kelimpungan karena harus meladeni temannya yang ingin menitip. Tanpa sadar buku yang saya masukkan ke keranjang pun semakin banyak karena setiap kali minta pendapat Endah, ia selalu bilang, "Beli saja!"

Lewat pukul 01:00 siang, perut mulai berontak minta diisi, apalagi tadi belum sempat sarapan karena kesiangan. Saya dan Endah pun memutuskan untuk isoma dulu. Untung saja ada layanan penitipan keranjang belanja sehingga tidak perlu menyelesaikan transaksi dulu untuk bisa makan di food court yang tersedia di area pameran. Hanya saja, antrian pembelian makanan cukup panjang. Saya pun menyarankan untuk makan di luar saja. Di belakang ICE ada banyak warung yang lebih merakyat dan tidak perlu antri.

Usai isoma, saya dan Endah kembali melanjutkan perburuan buku. Endah lebih semangat karena ia belum mendapatkan buku yang menarik hatinya. Ia pun mengajak ke lapak buku mewarnai untuk dewasa (adult coloring) yang konon dapat menghilangkan stress. Saya pun melihat-lihat dan tertarik untuk mencobanya. Satu buku adult coloring pun masuk ke keranjang.

Buku mewarnai untuk orang dewasa pun tersedia di BBW.
Singkat cerita, kami akhirnya memutuskan untuk menyudahi perburuan buku hari itu. Lalu, kami pun bergegas menuju antrian kasir. Antriannya cukup panjang. Namun, untungnya ada fasilitas fast track apabila pengunjung melakukan pembayaran menggunakan kartu dari bank sponsor. Lucky! Endah memang sudah berencana menggunakan kartu kredit bank tersebut untuk pembayaran. Akhirnya kami pun meluncur ke kasir khusus tanpa antri sama sekali.

Pameran hiasan dinding yang dijual sepanjang jalur menuju pintu keluar.
Sebelum pulang, kami sempat mengabadikan momen di pameran hiasan dinding yang ada di jalur keluar area BBW. Menarik sekali bukan? Tanpa disangka di BBW ada spot yang menarik dan instagramable untuk berfoto. Ada juga pameran lukisan yang dipajang di sana, persis sebelum pintu keluar menambah suasana artistik BBW tahun ini.

Ada juga pameran lukisan-lukisan jenaka sebelum pintu keluar.
Begitu melewati pintu keluar, ada petugas yang melakukan pemeriksaan buku dan struk pembayaran. Sebelumnya kasir juga telah mengingatkan agar struk pembayaran tidak dihilangkan. Sepertinya ini untuk menghindari adanya tindak pencurian. Akan tetapi, ramainya pengunjung yang ingin keluar dan selesai berbelanja membuat pemeriksaan tidak begitu ketat. Dengan demikian, saya dan Endah pun bisa langsung keluar tanpa harus diperiksa lama-lama. Maklum, buku yang kita beli cukup banyak. Saya pun tidak menyangka begitu menghitung ulang total harga buku yang saya beli. Tak apalah, karena ini adalah my first Big Bad Wolf experience.